Rapat Koordinasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat - Mandiri Perdesaan Kabupaten Katingan Tahun 2014 dihadiri dan dibuka langsung oleh Bapak Bupati Katingan serta dihadiri oleh Kepala SKPD, Camat, PJOKec, Tim Fasilitator Kabupaten, UPK dan FK/FT.
Minggu, 22 Juni 2014
Kementerian Dalam Negeri Gelar Penghargaan Pemberdayaan SiKompak 2014
Penghargaan Pemberdayaan SiKompak
2014 kembali digelar Kementerian Dalam Negeri, di Hotel Grand Sahid Jaya, 4 – 7 Juni 2014. Event ini diselenggarakan sebagai bentuk prenghargaan
dan apresiasi kepada pelaku pembangunan, kelembagaan dan insan pemberdayaan
masyarakat yang memiliki dedikasi,
prestasi dan tanggungjawab dalam pelaksanaan tugasnya di daerah, khususnya
melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan.
Penghargaan
Pemberdayaan SiKompak
diberikan
kepada lembaga, pelaku dan pembina PNPM Mandiri Perdesaan terbaik nasional
untuk kategori: Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD), Unit
Pengelola Kegiatan (UPK), Perencanaan Pembangunan Desa (PPD), Pendamping Lokal
(PL), dan Desa dengan Pemeliharaan
Terbaik, serta Fasilitator Kecamatan (FK).
Penghargaan
juga diberikan kepada para Pembina lembaga dan pelaku pemberdayaan tingkat
kabupaten dan provinsi. Pembina terbaik PNPM Mandiri Perdesaan tingkat
kabupaten akan diberikan kepada Bupati, dan untuk Pembina
terbaik PNPM Mandiri Perdesaan tingkat provinsi akan diterima oleh Gubernur.
Penghargaan Pemberdayaan SiKompak diberikan pada acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang
dihadiri oleh Bupati dan Gubernur lokasi PNPM Mandiri Perdesaan seluruh
Indonesia yang rencananya akan dibuka oleh Wakil Presiden, Boediono. Penghargaan bagi lembaga dan pelaku pemberdayaan ini merupakan
kegiatan rutin yang digelar setiap tahun oleh Direktorat Jenderal Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa (Ditjen PMD), Kementerian Dalam Negeri selaku Pembina PNPM
Mandiri Perdesaan.
Seperti diketahui, PNPM Mandiri Perdesaan
merupakan program pemberdayaan masyarakat terbesar di tanah air, bahkan boleh
dikatakan terbesar di dunia. Dalam pelaksanaannya, seluruh anggota masyarakat didorong
terlibat dalam setiap tahapan kegiatan secara partisipatif, mulai dari proses
perencanaan, pengambilan keputusan dalam penggunaan dan pengelolaan dana sesuai
kebutuhan paling prioritas di desanya, sampai pada pelaksanaan kegiatan,
pengawasan dan pelestariannya.
Program ini telah menjangkau kepada peningkatan
peran kelembagaan di perdesaan dan aspek perencanaan pembangunan wilayah di
perdesaan yang dapat disinergikan dengan dukungan regulasi dan finansial dari
Pemerintah Daerah, termasuk peran dan bantuan dari lembaga, instansi dan
korporasi di wilayah yang bersangkutan.
“Penghargaan
Pemberdayaan SiKompak merupakan bentuk apresiasi dari
Pemerintah Republik Indonesia kepada lembaga dan pelaku pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat yang punya dedikasi, prestasi dan tanggungjawab dalam
melaksanakan tugasnya di daerah melalui PNPM Mandiri Perdesaan”, demikian Benny
Irwan, Kasubdit Pembangunan Partisipatif Ditjen PMD menyampaikan pesannya disela-sela
persiapan acara. (kie)
Minggu, 08 Juni 2014
PENGELOLAAN KEGIATAN BERBASIS MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN TARAF KESEJAHTERAAN
Pengelolaan
kegiatan pembangunan khususnya di perdesaan perlu memperhatikan
keikutsertaan/peran aktif dari masyarakat, efektifitas dan efisiensi sehingga
dapat mendukung sistem perekonomian masyarakat yang memanfaatkan SDA secara
lestari. Diharapkan dengan selalu diberikannya peningkatan kapasitas kepada
kelompok masyarakat ataupun pelaku pengelola kegiatan mampu menjadikan mereka
naik kelas sebagai penggerak kemajuan pembangunan. Keberpihakkan dan
keberhasilan strategi daerah dalam pengelolaan kegiatan berbasis masyarakat
khususnya Rumah Tangga Miskin (RTM) diantaranya bisa diukur dari tingkat
partisipasi, ketersediaan lapangan kerja serta naiknya jumlah penyerapan
angkatan kerja.
Untuk mencapai tujuan yang diharapkan dari strategi daerah melalui pengelolaan kegiatan pembangunan berbasis masyarakat sangatlah penting memperhatikan prinsif-prinsif partisipasi, transparansi dan akuntabilitas dalam hal tahapan perencanaan, pelaksanaan maupun pelestarian. Tahapan kegiatan pembangunan yang tersusun, terencana dan terlaksana secara logis dan sistematis dapat memberikan perbaikan/peningkatan kualitas proses pembelajaran serta pemberdayaan masyarakat yang demokratis dengan memperhatikan serta mempertimbangkan kriteria lokasi sasaran.
Upaya untuk mengatasi masalah tingkat kesejahteraan masyarakat perlu dilakukan kajian dan analisis yang serius. Mengetahui akar permasalahan dan potensi yang ada di masyarakat serta lingkungannya dengan baik, ini diharapkan akan dapat memberikan solusi tepat dan jalan keluar dari permasalahan yang ada.
Faktor-faktor pendukung keberhasilan implementasi strategi daerah melalui kegiatan program berbasis masyarakat antara lain :
1. Mekanisme dan petunjuk teknis yang sistematis;
2. Sistematika pendanaan;
3. Regulasi yang relevan.
Dengan didukung adanya regulasi yang relevan maka akan mendorong terbentuknya kelembagaan masyarakat lokal yang dinamis dan dapat berjalan dengan baik (didasari kesepakatan aturan lokal yang berpihak terhadap kepentingan masyarakat) akan menjadi langkah awal penting bagi masyarakat dalam mengelola kegiatan secara mandiri. Pada levelnya, akan menjadi sinergis lagi jika kebijakan sektoral serius dalam menyikapi regulasi yang ada sehingga dapat menjembatani kerja sama lintas sektoral dalam hal transformasi data, transfer keterampilan, dukungan terhadap mekanisme dan penetapan sistematika pendanaan secara optimal.
(By. Agusthin Minggu)
Langganan:
Postingan (Atom)