Jumat, 04 April 2014

“Titian mengular sampai Jauh…..”



Hanya orang yang belum pernah merasakan  memanggul padi melewati lumpur, yang mengatakan titian sawah yang dibangun dengan dukungan PNPM-MPd di pendahara ini  tidak bermanfaat”,
Ungkap Camat Tewang Sanggalang Garing bpk Bambang Widianto saat Spesialist KIE Wahyu Hidayanto bersama Tim Faskab berkesempatan bertemu beliau di ruang kerjanya pad bulan Oktober 2013 lalu.
Unggakapan tersebut sangat mendasar karena keberadaan lokasi  Pembangunan Titian berada pada lokasi persawahan dan lahan produktif masyarakat desa, dimana setiap tahun kegiatan pertanian berulang dilakukan dilokasi persawahan dimana Titian akan dibangun.  Tentu tidak semua penduduk menggunakan, kecuali mereka (para petani) yang bercocok tanam diareal persawahan tersebut.  Sesuai rencana awal Titian akan dibangun   sepanjang 800 meter,  ini mengitari hampir semua petakan sawah warga, dengan adanya pembangunan titian ini akan memberikan kemudahan akses angkutan kepada para petani untuk melakukan aktivitas pertanian baik pada musim tanam, panen, maupun paska panen., karena sebelumnya untuk mencapai petakan demi petakan para petani harus melewati lumpur sawah, karena tidak tersedia bedengan, terlebih bagi kelompok perempuan yang memang paling banyak terlibat dalam aktivitas pertanian, mulai dari musim tanam padi, pembersihan rumput dan panen.
Menurut Fasilitator Kecamatan Tewang Sanggalang Garing bahwa sejarah munculnya usulan ini memang  tidaklah mudah, sejak proses perencanaan tahun 2011 lalu, muncul beragam pendapat peserta musyawarah terhadap rencana pembangunan titian ini, namun atas kepiawaian proses fasilitasi oleh Fasilitator sehingga dipahami bahwa pembangunan PNPM-MPd lebih berorientasi pada kelompok RTM, berkelanjutan, dapat dikerjakan oleh masyarakat dengan dukungan sumberdaya lokal serta keberpihakan terhadap kelompok perempuan dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat baik langsung maupun tidak langsung. Merujuk pada kriteria tersebut diatas serta kenyatan sosial bahwa  kelompok perempuan sangat dekat dan mempunyai komposisi yang cukup besar dalam aktivitas pertanian, mulai menanam, memelihara dan panen. Maka  keputusan  akhir musyawarah Perencanaan Desa  menetapkan Pembangunan Titian Persawahan sepanjang 800 x 1 m yang diajukan menjadi usulan desa pada tahapan berikut..
Manfaat dari pembangunan titian ini akan mendukung kegiatan pertanian di desa, baik pada musim tanam maupun panen, para petani yang mempunyai petakan sawah di bagian belakang dengan adanya titian ini tentu saja untuk mencapai areal sawahnya tidak lagi berjibaku dengan lumpur sawah, untuk mengangkut hasil panenpun mereka (petani)  sekarang tidak lagi hanya mengharapkan tenaga otot semata tetapi mereka dapat menggunakan  gerobak yang  mana volume  muatanya disepakati oleh para pemanfaat.
Setelah dinyatakan terdanai melalui tahapan MAD prioritas dan MAD Penetapan Usulan pada bulan Maret 2013, TPK mendapatkan tahapan penyaluran BLM sebanyak 3 tahapan dengan komposisi dana tahap I sebesar Rp182.192.400 dan tahap II Rp. 84.825.000  tahap III Rp. 23.559.000. Proses pembangunan dimulai pada Bulan Juli 2013, dengan menggunakan tenaga kerja lokal sebanyak 12 orang.  Proses penyaluran terkahir atau tahap III baru dilakukan pada bulan Oktober 2013, total dana yang telah disalurkan ke TPK mencapai  100%  atau Rp. 182.192.400, pekerjaan dilapangan telah selesai 100% dengan menggunakan HOK sebanyak  207 dan angkatan kerja 12 orang.
Kini  pembangunan titian di areal persawahan masyarakat Pendahara telah rampung 100%,  dan telah dilakukan Musyawarah Desa Serah Terima pada bulan Desember lalu,  sekarang  mendekati musim panen, masa yang sangat dinanti oleh para petani,  sukacita para petani menyambut tibanya musim panen dilengkapi dengan tersedianya infrastruktur “titian sawah” yang memadai  sehingga mendukung aktivitas pertanian. Harus diakui bahwa meski rupanya sederhana tetapi “TITIAN” ini memberikan manfaat yang besar terhadap masyarakat desa, utamanya bagi para petani pemilik sawah . kini titian telah mengular di persawahan penduduk namun tugas selanjutnya justru lebih berat pada tahap Pemeliharaan, karena sebagus apapun sarana yang telah dibangun, jika tidak diimbangin dengan peran serta dan kepedulian dalam pemeliharaannya niscaya umur pakainya tidak akan lama. (RS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar